Dr. David Wong dalam bukunya “FINISHING WELL” menguraikan secara gamblang bahwa para tokoh di dalam Alkitab dan tokoh dalam sejarah peradaban manusia lebih banyak yang mengakhiri tugas panggilannya dengan tidak baik. Banyak dari antara mereka yang memulainya dengan baik, mengemban tugasnya dengan baik, tetapi mengakhirinya dengan tidak baik.
Tiga godaan terbesar yang membuat seorang pemipin tidak mengakhiri jabatannya dengan baik adalah:
1. Power (kekuasaan). Pemimpin merasa tidak perlu memberi pertanggungjawaban, menjadi sombong karena pencapaiannya, menggunakan kuasanya ‘menekan’ oang lain dan sebagainya.
2. Sex. Banyak yang terjatuh dalam dosa seksual. Mengapa? Menurut Wong, salah satu penyebabnya adalah karena hidup sudah lebih senang, keadaan ekonomi lebih mapan, lebih banyak mendelegasikan tugas, sehingga waktu luangnya terisi memikirkan yang bukan-bukan. Contoh yang ia ambil adalah Daud.
3. Uang. Banyak pemimpin yang tidak bersih dari korupsi, mulai dari hal-hal kecil, seperti penggunaan fasilitas lembaga untuk urusan pribadi (prangko, kertas, telepon, mobil dsb milik lembaga dipakai untuk kepentingan pribadi), hingga korupsi uang besar-besaran.
Dalam ceramahnya tgl 29 Agustus 2008 dalam sebuah Seminar yang diprakarsai oleh Haggai Institute, Wong mengatakan bahwa intinya adalah soal ‘integritas’ –menyatunya kata dan perbuatan.
Kita semua adalah pemimpin dalam berbagai bidang kehidupan. Apakah kita dapat mengakhiri tugas kepemimpinan kita dengan baik? Masih ada kesempatan. Mulai dari hal-hal kecil. Mulai sekarang. Kiranya semua keluarga finishing well, tidak kandas di tengah jalan. Semua perkumpulan gerejawi finishing well, tidak timbul percekcokan. Semua proyek kemanusiaan yang kita emban finishing well, tidak macet karena faktor kedirian.
Saya merekomendasikan buku tersebut di atas dibaca oleh setiap orang, tidak terkecuali para pemimpin dan pelayan Gereja.
Tiga godaan terbesar yang membuat seorang pemipin tidak mengakhiri jabatannya dengan baik adalah:
1. Power (kekuasaan). Pemimpin merasa tidak perlu memberi pertanggungjawaban, menjadi sombong karena pencapaiannya, menggunakan kuasanya ‘menekan’ oang lain dan sebagainya.
2. Sex. Banyak yang terjatuh dalam dosa seksual. Mengapa? Menurut Wong, salah satu penyebabnya adalah karena hidup sudah lebih senang, keadaan ekonomi lebih mapan, lebih banyak mendelegasikan tugas, sehingga waktu luangnya terisi memikirkan yang bukan-bukan. Contoh yang ia ambil adalah Daud.
3. Uang. Banyak pemimpin yang tidak bersih dari korupsi, mulai dari hal-hal kecil, seperti penggunaan fasilitas lembaga untuk urusan pribadi (prangko, kertas, telepon, mobil dsb milik lembaga dipakai untuk kepentingan pribadi), hingga korupsi uang besar-besaran.
Dalam ceramahnya tgl 29 Agustus 2008 dalam sebuah Seminar yang diprakarsai oleh Haggai Institute, Wong mengatakan bahwa intinya adalah soal ‘integritas’ –menyatunya kata dan perbuatan.
Kita semua adalah pemimpin dalam berbagai bidang kehidupan. Apakah kita dapat mengakhiri tugas kepemimpinan kita dengan baik? Masih ada kesempatan. Mulai dari hal-hal kecil. Mulai sekarang. Kiranya semua keluarga finishing well, tidak kandas di tengah jalan. Semua perkumpulan gerejawi finishing well, tidak timbul percekcokan. Semua proyek kemanusiaan yang kita emban finishing well, tidak macet karena faktor kedirian.
Saya merekomendasikan buku tersebut di atas dibaca oleh setiap orang, tidak terkecuali para pemimpin dan pelayan Gereja.
Pak Pdt saya mau tanya, buku Finishing Well bisa saya beli dimana yah? karena sudah saya googling tapi sulit sekali menemukannya.. terima kasih Pak,, Gbu
ReplyDelete