Sunday, May 31, 2009

YANG UTAMA DAN YANG SAMPINGAN


REFLEKSI SENIN KE-22, 2009: 01/06


Berikut sebuah gambaran menyangkut ‘filsafat kehidupan’. [1]

Bayangkan sebuah bejana kosong yang agak besar. Anda mengisinya dengan bola-bola tennis, sampai ‘penuh’. Kemudian ambil beberapa kotak kelereng, dan tuangkan ke dalam bejana itu. Dengan menggoyang-goyangkan bejana itu perhatikan kelereng-kelereng itu menyelusup di antara bola-bola tennis. Apakah bejana ‘penuh’? Ya. Baik, tuangkan pasir ke dalam bejana dan menggoyang-goyangkannya. Apakah pasir masih bisa masuk? Pasti! Ia sudah penuh? Mungkin kelihatannya sudah ‘penuh’. Tetapi coba tuangkan 2 gelas teh. Pasti masih bisa masuk.
.
Bejana ini menggambarkan kehidupan kita. Bola-bola tennis adalah hal-hal yang penting, iman, keluarga, anak-anak, kesehatan, teman-teman, tugas panggilan. Semuanya itu akan membuat hidup Anda menjadi penuh, meskipun tidak ada hal-hal yang lain. Kelereng-kelereng menggambarkan hal-hal lain, pekerjaan, rumah, mobil, sepeda motor. Pasir adalah adalah barang yang kecil, tetapi jika Anda mengisinya di awal, maka tidak akan ada ruang untuk kelereng atau untuk bola-bola tennis.
.
Begitu juga di dalam hidup Anda, jika Anda menghabiskan waktu dan energi Anda untuk hal-hal yang remeh, maka Anda tidak akan punya ruang untuk hal-hal yang penting. Taruhlah perhatian Anda kepada hal-hal yang paling penting bagi damai sejahtera Anda. Bermainlah dengan anak-anak Anda, lakukanlah medical checkup. Pergilah keluar dengan pasangan Anda, luangkanlah waktu sendirian dengan Tuhan, sebab selalu ada waktu untuk pekerjaan-perkerjaan penting (yang bukan terpenting) lainnya. Isilah bejana Anda dengan bola-bola tennis terlebih dahulu, yaitu hal-hal yang sangat penting. Buatlah prioritas, sisanya hanya pasir, dan jika kita membangun rumah kita di atas pasir, maka risikonya akan terlalu besar.

Perkataan Yesus dalam Matius 7:24-27 berikut kiranya menjadi lebih mudah kita pahami, terima dan wujudkan dalam kehidupan kita:

"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."

Bagi kita yang sibuk ‘membangun’ (bekerja, memprogram, melakukan perjalanan panjang dll) sepanjang hari ini, perlu kita pastikan bahwa semuanya adalah bagian dari ‘bola-bola tennis’ --bagian dari yang terutama. Hanya dengan demikian kita dapat menjadi ‘orang yang sibuk’ tetapi tetap bersukacita, berlelah tetapi tidak gampang tersulut amarah dan hidup kita menjadi berkat.


[1] Daidaptasi dari http://www.dci.org.uk/indonesian/ind-surat.htm, akses 18/5/09

No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai komentar Anda yang membangun.


ShoutMix chat widget