Wednesday, July 23, 2008

PIMPINAN HKBP 2008-2012

Keteladanan bukanlah salah satu syarat menjadi pemimpin,
tetapi satu-satunya syarat


************
Leaders in the church must not only be good managers,
but more importantly good followers of Christ
who have a good understanding of the biblical perspective.
Sound management and sound theology must go together
(Robert M. Solomon, Bishop Gereja Methodist Singapura)




HKBP akan melangsungkan Sinode Agung September 2008 mendatang. Salah satu agenda sinode adalah memilih Pimpinan HKBP yang baru. Memang, masa depan HKBP tidak sepenuhnya tergantung pada siapa pimpinan HKBP 2008-2012. Seluruh pelayan dan warga jemaat HKBP hendaknya dengan rendah hati tunduk di kaki salib Kristus memohon pengampunanNya, bertobat dan siap sedia dipimpin oleh Tuhan.

Sudah lama saya mengusulkan agar cara pemilihan pimpinan HKBP dilakukan dalam suasana ibadah --agak mirip dengan pemilihan Paus. Pendeta tidak perlu berkampanye atau membentuk tim sukses seperti yang sudah agak membudaya saat ini. Tetapi, kita perlu kesabaran. Semoga ada saatnya tata cara pemilihan pimpinan HKBP lebih bercorak gerejawi tidak seperti cara-cara 'pilkada' yang marak saat ini. Jadi, untuk saat ini kita perlu realistis dalam artian menjalani sistem yang sudah dianut oleh HKBP. Khusus mengenai pemilihan pimpinan HKBP pada sinode mendatang, perkenankanlah saya mengungkapkan beberapa harapan berikut ini.

1. Seluruh jemaat HKBP (baik dalam persekutuan maupun perorangan) dan saudara-saudara seiman yang bukan HKBP, kiranya berkenan mendoakan peristiwa gerejawi penting ini. Kiranya kehendak Tuhan menjadi kehendak kita semua. Memang ada yang pesimis terhadap calon-calon yang ada. Tetapi, sebagai orang percaya kita hendaknya selalu berpengharapan bahwa setiap orang sesungguhnya memiliki cukup kemampuan melakukan kehendak Tuhan. Sebagai umat beriman, kita percaya dan berpengharapan akan karya Tuhan. Di samping mendoakan, kita semua dapat memberi gagasan dan terutama keteladanan dalam rangka memperbaiki HKBP.

2. Kiranya Tuhan sendiri yang sungguh-sungguh menjadi tempat bertanya pertama dan terutama bagi para utusan sinode -yang dipercayakan untuk mengemban tugas panggilan ini-- dalam seluruh proses persiapan, pengambilan keputusan dan penutupan Sinode tersebut. Sama seperti para rasul dalam pengambilan keputusan dengan prinsip "Sebab, adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami...." (Kis. 15:28), menjadi prinsip seluruh peserta sinode juga.

3. Kiranya para calon pimpinan yang sudah dipilih di distrik-distrik mendapat hikmat, kekuatan dan kesehatan dari Tuhan. Dengan hikmat dari Tuhan itu, mereka boleh lebih mengutamakan yang Tuhan utamakan. Dalam kehidupan keseharian, ada kalanya orang lebih siap 'menang' ketimbang siap untuk 'kalah'. Yang indah dalam kehidupan bergereja ialah bahwa gereja bukanlah arena perlombaan atau pertandingan berkaitan 'kalah' dan 'menang'. Gereja adalah persekutuan umat yang dimenangkan oleh Tuhan hanya oleh anugerahNya. Semua memang berlomba berbuat baik, tidak untuk sebuah medali dan tropi melainkan karena bagian integral dari iman.

4. Semoga calon Ephorus dan calon Sekretaris Jendederal dapat dan berkenan bertemu dan berdoa secara bersama-sama. Kalau tidak memungkinkan berkali-kali, paling tidak sekali saja sebelum pemilihan. Lebih baik juga jika ada yang memfasilitasi dan mendampingi seperti beberapa pendeta dan warga jemaat. Di sana mungkin tidak perlu ada penyampaian visi dan misi masing-masing calon, tidak ada khotbah, tidak ada kata sambutan dan sebagainya. Yang ada hanyalah nyanyi, baca Alkitab dan doa. Dan semuanya calon memiliki satu komitmen, bahwa dalam proses persiapan sampai akhir sinode mereka akan megedepankan kehendak Tuhan dan menjaga keutuhan HKBP.

"Ya Tuhan, Engkaulah yang mendirikan dan memiliki HKBP. Engkau mengasihi gerejaMu dan umatMu. Kami mengucap syukur atas semuanya ini. Rasa syukur ini akan kami nyatakan melalui kehidupan kami yang selalu mengedepankan kehendakMu". Amin

3 comments:

  1. Kiranya HKBP senantiasa mengemban misinya sebagai garam dan terang dunia, yang nampak juga dalam seluruh proses pengambilan keputusan, pemilihan fungsionaris dan sebagainya. Kami doakan.

    ReplyDelete
  2. Siapapun yang terlibat dalam rezim kepemimpinan Ephorus Bonar Napitupulu, tidaklah lagi layak untuk dijadikan pemimpin HKBP selanjutnya.
    Gaya otoritarian, eksklusif, dan dekat dengan sentrum kekuasaan (bahkan cenderung menyerahkan kepala kepada penguasa) bukanlah tipikalitas kaum protestan yang justru lahir akibat perlawanan terhadap hal-hal tersebut.
    Dan orang yang tidak mau melawan sikap yang jauh dari nilai-nilai moral tersebut, tidak usah dijadikan (bahkan tidak perlu untuk dipikirkan) menjadi calon Ephorus HKBP.

    Shalom.

    Pirhot Nababan.
    pirhot-nababan.blogspot.com

    ReplyDelete
  3. " Orang yang bertanggung-jawab akan hal-hal yang kecil, kepadanya boleh diberikan tanggung jawab yang lebih besar "

    Shalom !

    ReplyDelete

Kami sangat menghargai komentar Anda yang membangun.


ShoutMix chat widget