Sunday, October 10, 2010

PERTUMBUHAN DI LUAR KESADARAN

REFLEKSI SENIN KE-41
11 Oktober 2010

Belum lama ini, seorang teman meneruskan cerita berikut kepada saya melalui email.

Seorang Katolik menulis surat kepada Editor sebuah surat kabar dan mengeluhkan kepada para pembaca bahwa dia merasa sia-sia pergi ke gereja setiap minggu. Tulisnya, "saya sudah pergi ke gereja selama 30 tahun dan selama itu saya telah mendengar 3000 khotbah. Tapi selama hidup, saya tidak bisa mengingat satu khotbah pun. Jadi saya rasa saya telah memboroskan begitu banyak waktu --demikian pun para pastor itu telah memboroskan waktu mereka dengan khotbah-khotbah itu." Surat itu menimbulkan perdebatan yang hebat dalam kolom pembaca. Perdebatan itu berlangsung berminggu-minggu sampai akhirnya ada seseorang yang menulis demikian: "Saya sudah menikah selama 30 tahun. Selama ini istri saya telah memasak 32.000 jenis masakan. Saya tidak bisa mengingat semua jenis masakan itu. Tapi saya tahu bahwa masakan-masakan itu telah memberi saya kekuatan yang saya perlukan untuk bekerja. Seandainya istri saya tidak memberikan makanan itu kepada saya, maka saya sudah lama meninggal." Sejak itu tak ada lagi komentar tentang khotbah.
Saya percaya bahwa cerita ini sama sekali tidak menganjurkan agar kita melupakan saja semua kotbah yang kita dengar. Cerita ini juga sama sekali tidak membenarkan para pengkotbah yang tidak sungguh-sungguh mempersiapkan dan menyampaikan kotbah. Kotbah harus dipersiapkan dengan hati dan harus diterima dengan hati.

Yang mau ditekankan adalah “tidak mengingat kotbah” tidak sama dengan “memboroskan waktu”. Sebab, ada yang terjadi dalam diri ini di luar kesadaran. Bayangkan sebuah tanaman yang kita lihat suatu sore yang sudah berbeda keesokan harinya, meskipun nampaknya sama saja. Hal seperti itu pula yang mau disampaikan seorang pemberi komentar terhadap keluhan pendengar kotbah dalam cerita di atas dengan mengangkat contoh jenis makanan selama tiga puluh tahun.

Kesediaan atau keterbukaan hati mendengarkan kotbah, nasihat, saran yang baik, tulisan yang mencerahkan bagaikan mempersiapkan lahan yang baik dan subur untuk sebuah tanaman. Jadi, mungkin kita tidak mengingat semua kotbah, nasihat, saran baik yang pernah kita dengar, tetapi tanpa mendengarnya sebelumnya hidup kita jauh lebih buruk dari keadaan sekarang.



No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai komentar Anda yang membangun.


ShoutMix chat widget