Sunday, November 21, 2010

LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

REFLEKSI SENIN KE-47
22 Nopember 2010

Saya pernah menerima yang berikut melalui email, yang terjemahan bebasnya sebagai berikut:

Seorang laki-laki akan membayar Rp. 20.000 –yang biasanya hanya seharga Rp. 10.000 (sungkan menawar, ‘gengsi dong!”)-- suatu barang yang dia butuhkan.
Seorang perempuan akan membayar Rp. 10.000 –yang biasanya seharga Rp. 20.000 (mungkin sangat pintar menawar)—suatu barang yang tidak dibutuhkannya.

Seorang perempuan cemas akan masa depan hingga ia menemukan seorang suami.
Seorang laki-laki tidak pernah cemas akan masa depan; ia cemas ketika ia sudah mendapat seorang istri.

Seorang laki-laki sukses adalah yang menghasilkan uang lebih dari yang dapat dibelanjakan isterinya.
Seorang perempuan sukses adalah yang berhasil mendapatkan laki-laki seperti itu.

Untuk dapat hidup bahagia dengan seorang laki-laki: mengerti dia banyak dan cintai dia sedikit.
Untuk dapat hidup bahagia dengan seorang perempuan: Anda harus mencintainya lebih banyak dan mengerti lebih sedikit.

Setiap laki-laki yang menikah harus melupakan kesalahan-kesalahannya; tidak perlu dua orang meningat hal yang sama (artinya: istri akan tetap mengingatnya dengan baik!)

Seorang perempuan menikah dengan seorang laki-laki dengan harapan si laki-laki akan berubah, tetapi ternyata tidak berubah.
Seorang laki-laki menikah dengan seorang perempuan dengan harapan si perempuan tidak berubah, tetapy si perempuan justru berubah.

Daftar ini bisa lebih panjang lagi. Tapi, tidak bijaksana melakukan stereotyping. Malah bisa menimbulkan masalah. Apalagi, selama ini perempuan seringkali diperlakukan secara tidak adil dalam banyak hal. Bahkan, ada pula yang menyelewengkan ayat-ayat Alkitab untuk menunjukkan bahwa perempuan lebih rendah dari laki-laki. Misalnya dengan mengatakan bahwa (1) Perempuan diciptakan sesudah laki-laki (2) Perempuan diciptakan sebagai penolong laki-laki (3) Perempuanlah yang menggoda laki-laki sehingga jatuh ke dalam dosa, dan seterusnya. Padahal, kalau mau memperbandingkan dari urutan penciptaan, justru ‘kualitas’ perempuanlah lebih baik. Sebab, laki-laki diciptakan dari debu tanah sementara perempuan dari tulang manusia.

Bagi orang Kristen, keberadaan dan hubungan laki-laki dan perempuan mesti dilihat dari persamaan dan perbedaannya sebagaimana Tuhan menghendakinya. Laki-laki dan perempuan adalah sama-sama ciptaan Allah. Hal ini juga mau menegaskan bahwa keberadaan laki-laki dan perempuan harus dilihat dari segi ‘kepemilikan’ Allah atas laki-laki dan perempuan. Perempuan dan laki-laki memang berbeda tetapi keduanya adalah sederajat (Kejadian 1:26-27). Kodrat perempuan (yang sampai hari ini belum berubah) mengandung, melahirkan dan menyusui anak, tidak dapat digunakan sebagai pembenaran menempatkan perempuan lebih rendah dari laki-laki.

Di samping itu, perempuan dan laki-laki adalah sama-sama Imago Dei ‘gambar Allah’. Tidak ada dikatakan di dalam Alkitab bahwa laki-laki adalah Imago Dei dan perempuan adalah Imago Satanas (gambar setan). Sebagai sesama gambar Allah, laki-laki dan perempuan mewarisi sifat-sifat Allah yang mampu mengasihi, berbuat baik, bertanggung jawab dan sebagainya. Yang perlu sekarang adalah pemberlakuannya dalam hidup keseharian.

No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai komentar Anda yang membangun.


ShoutMix chat widget