Sunday, June 6, 2010

MERAYAKAN KEBERSAMAAN

REFLEKSI SENIN KE-23
07 Juni 2010

Berikut ini adalah sebuah ‘kisah’ dari penulis anonim yang saya temukan dalam selipan warta jemaat sebuah gereja baru-baru ini:

Ketika saya masih kecil, ibu saya sering menyajikan makanan yang seharusnya sarapan menjadi makan malam. Saya ingat pada suatu malam ketika dia membuat makan malam setelah hari yang melelahkan. Pada malam itu, ibu saya menyediakan telur, sosis dan roti bakar gosong di hadapan ayah. Saya menunggu untuk melihat apa yang bakal terjadi. Namun, apa yang ayah saya lakukan adalah meraih roti bakar gosong itu, tersenyum pada ibu saya dan menanyakan bagaimana sekolah saya hari itu. Saya tidak ingat apa yang saya katakan malam itu, tapi ingat persis bahwa dia mengolesi roti gosong itu dengan mentega dan selai dan nampak bahwa ia menikmatinya.

Ketika saya hendak beranjak dari meja makan, ibu saya meminta maaf kepada ayah atas roti bakar yang gosong itu. Dan saya tidak akan pernah melupakan apa yang ayah katakan, "Sayang, aku suka roti bakar gosong."

Sebelum tidur malam itu, saya pergi mencium ayah dan saya bertanya apakah dia benar-benar menyukai roti gosong. Dia meraihku ke dalam pelukannya dan berkata, "Ibumu sangat lelah bekerja hari ini. Lagi pula, sepotong roti gosong tidak pernah menyakiti siapapun!"

Dari kisah ini, penulis menyimpulkan pesannya sebagai berikut:

Anda tahu, hidup ini penuh dengan hal-hal tidak sempurna dan orang-orang yang tidak sempurna juga. Apa yang telah saya pelajari selama bertahun-tahun adalah bahwa belajar saling menerima dan memilih untuk merayakan perbedaan masing-masing adalah salah satu hal yang paling penting untuk menciptakan hubungan yang bertumbuh sehat dan langgeng.

Dan itu harapan dan doa saya untuk Anda hari ini. Bahwa Anda akan belajar untuk mengambil yang baik, yang buruk, dan bagian-bagian jelek dari kehidupan Anda dan meletakkannya di kaki Tuhan. Karena pada akhirnya, hanya Dialah satu-satunya yang dapat memberikan suatu hubungan di mana roti gosong tidak mampu menjadi perusak suasana dan hubungan baik.

Kisah ini bertolak belakang dengan sikap Robert dalam film 70x07. Ketika anaknya yang masih kecil minta disuap (yang bisa saja tanda kerinduan dan kasihnya kepada ayahnya), Robert malah membanting meja makan dan meninggalkannya dengan marah. Istrinya, Naomi, sudah mempersiapkan makanan dengan baik sambil menjaga dua anaknya yang masih kecil. Sedangkan Robert asyik dengan dunianya di bar dan berselingkuh pula.

Dalam kisah pertama di atas: istri lelah bekerja, mempersiapkan roti gosong, suami tidak marah. Sedangkan kisah 70x07: istri capek bekerja, mempersiapkan makanan dengan baik, suami marah.

Dua kisah di atas tidak saja menggambarkan kehidupan keluarga. Ia juga dapat menggambarkan kehidupan suatu persekutuan jemaat. ‘Roti gosong’ dalam sebuah persekutuan bisa terjadi karena faktor ketidaksengajaan. Seseorang yang bertanggungjawab untuk melakukan sesuatu dalam sebuah persekutuan jemaat bisa saja tidak menjalankan tugasnya dengan sempurna. Ada kekurangan yang bisa dimengerti penyebabnya. Memang, ada juga orang yang sulit menerima kenyataan seperti itu, dan terus mengomentari, apalagi dengan marah-marah pula, kekurangan yang hanya sepele itu. Tidak jarang sebuah persekutuan menjadi rusak, hanya gara-gara sedikit kesalahan. Dengan kerelaan memahami keadaan sesama dan fokus ke yang baik yang dilakukan orang (karena telur dan sosis tidak gosong), maka ‘roti gosong’ tidak akan merusak kehidupan jemaat.

Yang lebih sulit dan rumit adalah ketika sebuah persekutuan jemat diterpa mirip kasus Robert: yang melakukan yang baik dan lelah menjadi sasaran amarah dan yang bersalah malah marah-marah pula. Amat menyedihkan jika hal seperti ini justru terjadi dalam sebuah jemaat. Marah-marah karena sudah merasa melakukan yang baik saja pun di gereja tidak dibenarkan. Apalagi, yang marah-marah justru hanya menyembunyikan ketidaksetiaanya pada tugas panggilannya. Marah-marah untuk menyembunyikan kesalahan.

Naomi meminta maaf kepada Robert dalam film 70x07. Beberapa penonton protes keras. “Masakan Robert, yang mengkhianati pernikahannya, justru Naomi yang meminta maaf?”, demikian dasar pertimbangan mereka. Dalam hal ini, perlu diperhatikan lebih seksama apa yang Naomi katakan. Naomi tidak mengatakan bahwa “sayalah yang bersalah dan Robert tidak salah”. Naomi tahu persis bahwa Robert salah. Naomi juga tidak meminta Robert untuk meminta maaf. Yang Naomi katakan adalah kira-kira begini, “maafkan aku kalau aku kurang memperhatikanmu….”. Artinya, Naomi terbuka pada kemungkinan adanya kelemahannya. Jadi, ia ‘mengurusi’ yang menjadi bagiannya.

Dalam sebuah persekutuan jemaat yang terancam retak ada kalanya mereka yang menjadi sumber utama masalah tidak mau meminta maaf, malah menutupi kekurangannya dengan marah-marah sambil melempar kesalahan atau mengkambinghitamkan orang lain dan bahkan menebar kebohongan. Tidak jarang orang, atas nama gengsi, ingin tampil bersih, dan jaga image (secara keliru) sama sekali tidak mau mengaku bersalah. Dalam merajut kembali keutuhan persekutuan, ‘yang korban’ dapat juga memohon ampun “kalau saja” ada dari diri mereka yang membuat keadaan memburuk. Kita tahu bahwa melakukan ini berat. Malahan, mungkin amat berat. Tetapi, dengan memilih langkah bijak ini, kita tidak terhalang menerima berkat, yaitu: damai sejahtera.

4 comments:

  1. meminta maaf atas keselahan yg kita perbuat justru akan membangun kita dan tidak ada ruginya.

    makasih amang atas refleksinya, mendorong saya utk meminta maaf atas kesalahan yg saya perbuat hari ini...

    ReplyDelete
  2. Wonderful posting, I think you will don’t brain plainly make use of this
    content in my personal publication survey.
    Visit my web page Criminal Record

    ReplyDelete
  3. The year progresses with you essentially, I do think!
    Would certainly the following become probable to help you get your web site translated right into German?
    The english language is usually the 2nd words.
    Also visit my homepage :: Online Auto Insurance

    ReplyDelete
  4. That you can do the two Christina although you should really target more about this assessment website per se.
    Feel free to visit my homepage Rid Genital Warts

    ReplyDelete

Kami sangat menghargai komentar Anda yang membangun.


ShoutMix chat widget