Sunday, September 5, 2010

B A R U

REFLEKSI SENIN KE-36
06 September 2010

Drg Theresa memncabut gigi kedua anak saya, Christi dan William, masing-masing dua buah. Gigi ‘asli’ mereka belum copot, sementara yang baru –yang juga ‘asli’-- sudah mulai muncul. Anak-anak saya merasa kesakitan. Mereka kelihatan lebih jelek dari biasanya. Istri saya harus membayar mahal pula. Sakit, jelek dan membayar berpadu sedemikian rupa melengkapi sebuah ‘pengorbanan’.

Mengapa pencabutan ini dilakukan? Yang pasti bukan bertujuan untuk melukai anak. Bukan memberi hukuman dengan membuat mereka kelihatan sedikit lebih jelek. Bukan pula membantu drg Theresa secara finansial (uangnya jauh lebih banyak!). Alasan dan tujuannya jelas: agar gigi mereka tumbuh normal, sehat dan kelihatan bagus.

‘Cabut-mencabut’ ini menyatakan hal-hal yang secara alami harus berlangsung dalam hidup ini yang tidak bisa ditolak jika kita mau hidup ini semakin lebih baik. Selain berkaitan dengan fisik, dalam beberapa hal ‘cabut-mencabut’ ini juga menggambarkan aneka segi kehidupan lainnya. Ada kalanya kita harus ‘mengorbankan’ sesuatu untuk keadaan yang lebih baik. Bertahan menghindari sedikit rasa sakit, tenaga maupun biaya bisa mengakibatkan penderitaan yang lebih parah dan lebih lama. Itu sebabnya, misalnya, anak sekolah rela berlelah dan orangtua tabah melangkah memperjuangkan anak-anaknya. Itu pula yang terjadi ketika operasi harus terjadi mengatasi suatu penyakit.

Di samping itu, dalam batas-batas tertentu ini juga dapat mengingatkan kita pada pergantian sebuah fungsi, jabatan atau tempat tugas seseorang. Dapat kita bayangkan apa yang terjadi jika seseorang tidak mau meninggalkan tempat tugasnya padahal sudah ada yang menggantikannya. Perbedaan paling hakiki antara manusia dengan gigi adalah ‘kesadaran’. Jika gigi lama masih bertahan sementara yang baru sudah tumbuh, maka gigi lama harus dicabut. Manusia seharusnya tidak perlu ‘dicabut’ karena ia dapat melangkah –dengan kesadaran—untuk kebaikan dirinya dan kebaikan yang lebih luas.

Alm Eka Darmaputera benar ketika ia berkata, “Lebih baik kehilangan sesuatu daripada kehilangan segala sesuatu”.

No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai komentar Anda yang membangun.


ShoutMix chat widget