Sunday, August 15, 2010

BEBAS DALAM TANGGUNG JAWAB

REFLEKSI SENIN KE-33
16 Agustus 2010


The happiness that appears in your mind for the good
that you have done, is itself a big reward.
(K. Sri Dhammananda)

Ada yang mengusik kehidupan di suatu sudut kota Medan siang itu. Sengatan terik matahari menusuk seolah tak berbelas kasihan. Deru kendaraan bermotor dan alat-alat konstruksi mengusir keheningan. Debu jalan berpadu dengan aroma tak sedap selokan air tak terurus amat menyesakkan pernafasan. Di tengah keadaan tak menyenangkan itu khayalak ramai membutuhkan kesejukan dan ketenangan. Sedihnya, keadaan kian runyam tatkala sebuah sepeda motor melintas kencang dengan suara knalpot menggelegar, mendera indera pendengaran dan mencederai perasaan.

Reaksi orang-orang yang menyaksikannya beragam. Ada yang geleng kepala. Ada yang mengangkat bahu. Yang lain mengutuki tak dapat menahan rasa jengkel. Ada pula yang kehilangan kata. Yang jelas, tidak ada yang menikmatinya.

Kejadian serupa bukan sesuatu yang asing di kota-kota Indonesia bahkan di berbagai kota dunia. Mungkin saja para pengemudi itu memiliki SIM dan STNK. Mungkin tak ada diktum hukum eksplisit yang dapat menjeratnya. Mereka bebas mengenderai kendaraannya. Masalah muncul ketika dalam kebebasannya pengemudi mengabaikan tanggung jawab menjaga kebaikan orang lain. Mungkin ada kenikmatan dan kepuasan tersendiri bagi para pengemudi kendaraan knalpot menggelegar. Suatu kenikmatan dan kepuasan dengan bayaran derita orang lain.

Amat kontras dengan kehidupan para pahlawan kemerdekaan Indonesia. Ketika para penjajah memperlakukan anak-anak bangsa bagai ‘mesin produksi’ di negeri sendiri, mereka memiliki ‘pilihan bebas’: diam, masuk barisan penjajah, mencari wilayah jajahan, atau memperjuangkan kemerdekaan. Pilihan mereka jelas dan tegas: merdeka! Mereka pun merelakan kesenangan dan kenyamanan pribadi demi kebaikan bagi banyak orang.

‘Pengendara-pengendara kekerasan’ atau penjajahan dalam berbagai bentuknya masih mengitari kehidupan ini. Prinsip dan praktek hidup ‘bebas dari tanggung jawab’ hanya akan memperparah masalah. Hidup yang ‘bebas dalam tanggung jawab’ akan mengalirkan keindahan, kejernihan dan kebaikan. Para pahlawan kemerdekaan RI sudah membuktikannya. Dan kita membutuhkan lebih banyak lagi pahlawan.

Selamat Ulang Tahun RI tercinta.



Sumber: INDOCONNEX edisi Agustus 2010
Publisher: Wanhope Vista Media, Singapore
Penulis: Victor Tinambunan

No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai komentar Anda yang membangun.


ShoutMix chat widget