Monday, February 16, 2009

RENUNGAN SENIN - MINGGU VIII 2009:16/02


JANGAN TAKUT

Kita dapat menemukan di dalam Alkitab sekitar 365 kali kata “jangan takut”. Hal ini seolah mengingatkan kita setiap kali bangun pagi selama setahun penuh (365 hari): “jangan takut!” Di samping itu, kita juga menemukan 138 kali kata “takut akan Tuhan” di dalam Alkitab. Tetapi, kata ‘takut’ dalam “jangan takut” dan “takut akan Tuhan” tidak sama. “Takut akan Tuhan” berkaitan dengan cara hidup seseorang yang selalu dekat dengan Tuhan dan hidup seturut kehendak-Nya.

Sikap dan keadaan orang ketika menghadapi apa yang ditakuti atau persoalan kehidupan biasanya adalah “tiga F”:

Fight: melawan atau menundukkan. Masalahnya, kalau yang ditakuti jauh lebih kuat, maka sekuat apa pun kita melawannya kita tetap menjadi korban. Kita kehabisan tenaga, bahkan kehabisan segala sesuatu.

Flee: melarikan diri. Banyak orang yang mengambil sikap seperti ini yang terkadang juga tidak menolong. Misalnya, karena takut bertengkar di rumah, ada yang merasa lebih baik melarikan diri. Tidak merasa senang dengan seseorang di gereja, pergi ke tempat lain. Padahal, tindakan seperti itu bisa saja memperburuk keadaan.

Frozen: Lumpuh dan tidak berdaya sebelum melakukan sesuatu. Langsung pasrah dan menyerah. Keadaan seperti ini makin mempermudah kita menjadi korban empuk.

Dalam menghadapi masalah kehidupan ini, biasanya kita juga masuk dalam salah satu keadaan di atas. Hal yang sama terjadi pada murid-murid yang sedang ditekan rasa takut (Baca Matius 14). Karena “hantu” begitu menguasai hati dan pikiran mereka, maka ketika Yesus menampakkan diri mereka menyangkaNya hantu. Dalam keadaan demikian, Yesus membuang ketakutan mereka dengan mengatakan, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Di sini Yesus memberikan yang paling mereka butuhkan, yakni: “ketenangan” ganti ‘ketakutan’. Yesus juga memberikannya kepada kita hingga hari ini.

Sebagai orang percaya, kita mesti menghadapi persoalan kehidupan dengan F yang keempat yakni Faith (iman). Artinya, kita harus mempercayakan diri pada pertolongan dan penyelenggaraan Tuhan. Kita sadar bahwa dari diri kita sendiri kita tidak mampu menjalani hidup ini. Kita juga tidak ahli menangani persoalan hidup kita. Yang menggembirakan kita ialah bahwa Tuhan lebih besar dari segala yang kita takuti di dunia ini. Dan, Ia selalu dekat dan bersedia mendengar dan menolong kita. Dalam Ratapan 3:57 dikatakan, “Engkau dekat tatkala aku memanggil-Mu, Engkau berfirman: Jangan takut!" Kiranya, pengakuan seperti ini menguatkan kita dalam menjalani kehidupan ini.
.
Jika Tuhan bersama kita, tidak ada alasan kita untuk takut. Mata-Nya tertuju pada kita, tangan-Nya menjangkau kita, telinga-Nya terbuka terhadap doa-doa kita, anugerah-Nya cukup bagi kita dan janji-Nya tidak pernah berubah

No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai komentar Anda yang membangun.


ShoutMix chat widget