Monday, May 19, 2008

POSISI BERDOA tapi OTAK TERNODA

Sebuah sekolah pendidikan teologi mewajibkan seluruh mahasiswanya yang tinggal di asrama untuk bangun setiap jam 5 pagi. Mereka semuanya harus mengikuti senam kesegaran jasmani (SKJ) secara bersama-sama yang selalu dihadiri oleh Rektor perguruan itu. Sang Rektor dikenal sangat 'disiplin' dan tidak sungkan memukul mahasiswa yang tertidur dengan tongkatnya yang selalu ia bawa setiap pagi.

Pada suatu pagi yang agak dingin, ia memasuki kamar para mahasiswa untuk memeriksa apakah ada yang masih tertidur. Ternyata ada seorang mahasiswa yang agak malas bangun karena dinginnya suhu udara (teman-temannya biasa menjulukinya 'ratu tidur'). Si mahasiswa itu sudah mendengar suara langkah Pak Rektor itu menuju kamarnya. Dia sangat ketakutan. Dengan cepat ia duduk dengan posisi berdoa di atas tempat tidurnya. Tetapi sesungguhnya ia tidak berdoa. Ia berkata dalam hati, "aduuuuuuh, sakitnya pukulan tongkat ini nantinya". Pikirannya sepenuhnya tertuju pada pukulan tongkat sang Pemimpin. Melihat keadaan 'doa' yang khusuk itu, Rektor keluar dari kamar itu. Beberapa saat kemudian, setelah si mahasiswa melirik bahwa Rektornya sudah tidak ada lagi di kamar, ia kembali merebahkan tubuhnya di tempat tidur sambil berkata dalam hati, "amaaaaan.....". Padahal, Rektor masih berada di luar, menunggu si mahasiswa selesai berdoa.

Menganggap 'doa' itu sudah terlalu lama, si Rektor kembali ke kamar dan melihat si mahasiswa berbaring di tempat tidur. Tiba-tiba tongkat pun mendarat di kaki si mahasiswa. Ia merasa sakit dua kali lipat karena (1) Kaget, dan (2) pukulan itu benar-benar sakit.

Bagaimana dengan doa-doa Anda?
Bagaimana kepemimpinan Anda? Yang suka pakai 'tongkat' silahkan bertobat!

No comments:

Post a Comment

Kami sangat menghargai komentar Anda yang membangun.


ShoutMix chat widget